1. Pengertian
Anemia adalah keadaan berkurangnya jumlah eritrosit atau
hemoglobin (protein pembawa O2) dari nilai normal dalam darah sehingga tidak
dapat memenuhi fungsinya untuk membawa O2 dalam jumlah yang cukup ke jaringan
perifer sehingga pengiriman O2 ke jaringan menurun. Secara fisiologi, harga normal hemoglobin
bervariasi tergantung umur, jenis kelamin, kehamilan, dan ketinggian tempat
tinggal. Oleh karena itu, perlu ditentukan batasan kadar hemoglobin pada
anemia.
2. Etiologi
Anemia dapat
disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
1). Gangguan pembentukan eritrosit, gangguan pembentukan eritrosit terjadi
apabila terdapat defisiensi substansi tertentu seperti mineral (besi, tembaga),
vitamin (B12, asam folat), asam amino, serta gangguan pada sumsum tulang.
2) Perdarahan Perdarahan baik akut maupun kronis mengakibatkan
penurunan total sel darah merah dalam sirkulasi.
3) Hemolisis Hemolisis adalah proses penghancuran eritrosit
3. Klasifikasi
Berdasarkan gambaran morfologik, anemia diklasifikasikan menjadi
tiga jenis anemia:
1) Anemia normositik normokrom. Anemia normositik normokrom
disebabkan oleh karena perdarahan akut, hemolisis, dan penyakit-penyakit
infiltratif metastatik pada sumsum tulang. Terjadi penurunan jumlah eritrosit
tidak disertai dengan perubahan konsentrasi hemoglobin (Indeks eritrosit normal
pada anak: MCV 73 – 101 fl, MCH 23 – 31 pg , MCHC 26 – 35 %), bentuk dan ukuran
eritrosit.
2) Anemia makrositik hiperkrom Anemia dengan ukuran
eritrosit yang lebih besar dari normal dan hiperkrom karena konsentrasi
hemoglobinnya lebih dari normal. (Indeks eritrosit pada anak MCV > 73 fl,
MCH = > 31 pg, MCHC = > 35 %). Ditemukan pada anemia megaloblastik
(defisiensi vitamin B12, asam folat), serta anemia makrositik non-megaloblastik
(penyakit hati, dan myelodisplasia)
3) Anemia mikrositik hipokrom Anemia dengan ukuran eritrosit
yang lebih kecil dari normal dan mengandung konsentrasi hemoglobin yang kurang
dari normal. (Indeks eritrosit : MCV < 73 fl, MCH < 23 pg, MCHC 26 - 35
%). Penyebab anemia mikrositik hipokrom: 1) Berkurangnya zat besi: Anemia
Defisiensi Besi. 2) Berkurangnya sintesis globin: Thalasemia dan
Hemoglobinopati. 3) Berkurangnya sintesis heme: Anemia Sideroblastik.
0 komentar:
Posting Komentar