A.PENGERTIAN
Kata aplasia memiliki
arti kegagalan untuk berkembang. Kegagalan ini dapat diartikan sebagai sama
sekali tidak ada, tidak sempurna, atau gangguan regenerasi yang normal. Aplasia
merupakan penyakit yang jarang terjadi
B.PENYEBAB
Penyebab pasti dari aplasia belum
diketahui pasti. Beberapa jenis aplasia didapat akibat infeksi atau pemakaian
jenis obat tertentu. Aplasia lainnya merupakan interaksi dari faktor genetik
dan faktor lingkungan (terutama penggunaan obat-obatan sembarangan saat
kehamilan).
C.GEJALA
Aplasia dapat menyerang organ atau
jaringan tertentu, sehingga gejala yang di timbulkan bergantung organ yang
terkena aplasia. Beberapa organ atau jaringan yang dapat terkena aplasia yaitu
sumsum tulang, sel darah merah, tulang lengan, kulit, dan testis.
Bila terkena sumsum tulang, akan terjadi
penurunan jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Kekurangan sel darah merah menyebabkan pucat, sakit kepala,
berdebar-debar, sesak nafas, kelelahan. Trombosit yang turun menyebabkan
perdarahan pada gusi dan munculnya bintik merah pada tubuh. Infeksi dan luka
pada mulut disebabkan oleh penurunan sel darah putih.
Aplasia yang menyerang sel darah merah
hanya menimbulkan anemia dengan gejala pucat, sakit kepala, kelelahan,
berdebar-debar, sesak nafas, dan kelelahan.
Pada testis yang terkena aplasia, ukuran
testis bias lebih kecil dari normal ataupun berukuran normal. Aplasia pada
testis menyebabkan ketidaksuburan karena tidak dapat menghasilkan sperma. Namun
aplasia ini tidak menyebabkan gangguan fungsi seksual lainnya.
Tidak adanya kulit pada daerah tertentu
(terutama kepala, wajah, badan, anggota gerak) merupakan gejala aplasia yang
menyerang kulit. Pada aplasia ini, kelainan terjadi saat masa kehamilan. Akibat
tidak adanya kulit pada daerah tersebut maka akan tampak seperti luka.
Aplasia juga dapat menyerang tulang
terutama tulang lengan bawah. Akibatnya tidak tumbuh tulang lengan bawah yang
sejajar ibu jari (radius) pada lengan kanan dan kiri. Selain itu, tulang yang
sejajar jari kelingking (ulna) memendek atau tidak tumbuh juga.
D.PENGOBATAN
Pengobatan aplasia bertujuan untuk
menghilangkan penyebab bila diketahui, mengurangi gejala, dan mencegah
komplikasi. Pada aplasia kulit, umumnya dapat menutup sendiri namun menimbulkan
bekas. Operasi hanya dilakukan bila daerah yang terbuka cukup luas. Pemberian
obat-obatan ditujukan untuk membersihkan dan mencegah terjadinya infeksi.
Pada aplasia sel darah merah, pemberian
obat kortikosteroid memberikan respon yang baik. Namun penggunaannya pada
anak-anak harus hati-hati karena dapat menimbulkan hambatan dalam pertumbuhan.
Bila terjadi anemia yang berat dapat diberikan transfuse darah.
Aplasia pada sumsum tulang merupakan
kasus kegawatan karena angka kematian mencapai 70%. Pada aplasia ini, makanan
dan aktivitas pasien harus dibatasi agar tidak terpapar risiko infeksi dan
mengurangi trauma yang dapat menyebabkan perdarahan. Tranfusi dapat dilakukan
untuk meningkatkan jumlah sel darah. Pemberian obat-obatan penekan sistem
kekebalan tubuh dapat diberikan. Bila memungkinkan dapat dilakukan donor sumsum
tulang utnuk menggantikan sumsum tulang yang rusak.
Pada aplasia testis, belum ditemukan
pengobatan yang bermanfaat. Bila pasangan menginginkan keturunan, dapat
dilakukan proses bayi tabung.
0 komentar:
Posting Komentar