Jumat, 12 Agustus 2016

Indikasi Pemasangan NGT

Indikasi Pemasangan NGT
Prosedur medis ini memiliki dua indikasi, yaitu indikasi terapetik dan indikasi diagnostik.
1 Indikasi Terapetik
· Dekompresi lambung, terutama pada pasien dengan distensi abdomen oleh karena cairan, darah atau gas.
· Mengeluarkan isi lambung pasien pada kasus-kasus keracunan makanan atau minuman.
· Untuk memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi, misalnya pada kasus diare, emesis, atau anoreksia yang berat serta pada pasien kasus trauma yang disertai dengan penurunan kesadaran.
· Akses masuknya obat-obatan.
· Persiapan sebelum pasien menjalani operasi dengan anastesi umum untuk mencegah muntah atau aspirasi isi lambung.

Bantuan Hidup Dasar

Bantuan Hidup Dasar
Algoritma Bantuan Hidup Dasar
1. Jika menemukan seseorang penderita dalam keadaan tidak sadar, lakukan:
a. Perhatikan keadaan sekitar. Perhatikan dahulu keselamatan diri anda sebelum menolong orang lain.
b. Periksa apakah penderita tersebut tidak responsif, lakukan dengan mengguncangkan tubuhnya atau panggil dengan nama sapaan.
c. Mintalah bantuan dengan berteriak ke sekitar (mintalah untuk menelpon ambulans/RS, atau memanggil perawat atau tenaga medis terlatih lainnya jika penderita merupakan pasien RS)
2. Jika penderita tidak responsif, mulailah CAB, yaitu :
a. C :Compression,
· Penolong memeriksa nadi penderita yang tidak sadar dengan mempalpasi pulsasi Arteri Carotis Komunis. Palpasi dilakukan selama sedikitnya 5 detik, namun tidak boleh lebih dari 10 detik.
· Jika penderita memiliki pulsasi, pertolongan ditujukan untuk membebaskan airway dan pemberian bantuan nafas yang adekuat (1 nafas setiap 5-6 detik), periksa kembali secara berkala tiap 2 menit.

Vena Punksi

Persiapan Alat dan Bahan:
Sebelum melakukan prosedur injeksi ataupun punksi vena, persiapkan terlebih dahulu alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk penyuntikan intravena ataupun pengambilan sampel darah seperti :
 - Disposable Syringe 29
 - Tourniquet - Kassa 
 - Container/bottle
 - Kapas alkohol 70%
 - Plaster.
 - Sediaan obat intravena
 - Antikoagulan (jika diperlukan)
Teknik Insersi Intra Vena Bermacam teknik telah dilakukan untuk memfasilitasi insersi intra vena termasuk penggunaan torniket, transilluminasi, dan vasodilatasi. Penempatan torniket pada ekstremitas harus dilakukan ketat untuk menghambat aliran vena tanpa menghambat aliran arteri. Transilluminasi pada neonates dan bayi di lengan menunjukkan hasil yang bagus tetapi tidak bisa digunakan pada remaja atau dewasa. Vasodilatasi dengan penggunaan nitrogliserin topical atau kompres hangat sering membantu untuk pemasangan akses intra vena.  

Cara Pemasangan Kateter

TATA CARA PEMASANGAN KATETER
 1. BAHAN YANG DIPERLUKAN
a. Manikin
 b. Meja/troli ukuran sedang.
 c. Linen penutup steril yang ukurannya sedikit lebih besar dari permukaan meja.
 d. Kateter sesuai dengan ukuran (laki laki dewasa normal 18 French, perempuan dewasa normal 16 French)
 e. Urine bag
f. Disposable syringe 20 cc
g. Xylocaine jelly 2 % 1 tube
h. Sarung tangan sesuai ukuran tangan
i. Kapas yang dibasahi larutan sublimat/savlon.
 j. Pinset anatomi steril
k. Perporated surgical drave dan linen penutup
l. Aquabidest 15 cc dan kapas alcohol

Malaria

A.PENGERTIAN
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit. Malaria menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi oleh parasit. Malaria bahkan bisa mematikan jika tidak ditangani dengan benar.
Infeksi malaria bisa terjadi cukup dengan satu gigitan nyamuk. Malaria jarang sekali menular secara langsung dari satu orang ke orang lainnya. Contoh kondisi penularan penyakit ini adalah jika terjadi kontak dengan darah penderita atau janin bisa terinfeksi karena tertular dari darah sang ibu.

Aplasia

A.PENGERTIAN
Kata aplasia memiliki arti kegagalan untuk berkembang. Kegagalan ini dapat diartikan sebagai sama sekali tidak ada, tidak sempurna, atau gangguan regenerasi yang normal. Aplasia merupakan penyakit yang jarang terjadi
B.PENYEBAB
Penyebab pasti dari aplasia belum diketahui pasti. Beberapa jenis aplasia didapat akibat infeksi atau pemakaian jenis obat tertentu. Aplasia lainnya merupakan interaksi dari faktor genetik dan faktor lingkungan (terutama penggunaan obat-obatan sembarangan saat kehamilan).

Stenosis Spinal

A.PENGERTIAN
Stenosis spinal adalah kondisi di mana terjadi penyempitan di bagian celah terbuka pada tulang belakang. Kondisi ini menyebabkan sumsum tulang belakang yang berisi saraf tertekan.
Tiga dari empat kasus stenosis spinal terjadi pada tulang belakang bagian bawah. Mayoritas penyempitan pada tulang belakang menyebabkan rasa nyeri pada bagian belakang kaki.
B.GEJALA
Kebanyakan penderita mengetahui jika dirinya terkena stenosis spinal setelah melakukan uji pencitraan. Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh penderita. Beberapa gejala umum stenosis spinal adalah rasa nyeri pada kaki dan pada punggung bagian bawah.
Berdasarkan area penyempitannya, stenosis spinal terdiri dari dua jenis yang menimbulkan gejala berbeda yaitu:

Kamis, 11 Agustus 2016

Gold Standar

       
1. Diagnosis Gout
 Gold standard dalam menegakkan gout arthritis adalah ditemukannya kristal urat MSU (Monosodium Urat) di cairan sendi atau tofus. Untuk memudahkan diagnosis gout arthritis akut, dapat digunakan kriteria dari ACR (American College Of Rheumatology) tahun 1977 sebagai berikut 
A. Ditemukannya kristal urat di cairan sendi
B. Adanya tofus yang berisi Kristal
C. Terdapat 6 dari 12 kriteria klinis, laboratoris, dan radiologis sebagai berikut :
a. Terdapat lebih dari satu kali serangan arthritis akut
b. Inflamasi maksimal terjadi dalam waktu 1 hari
c. Arthritis monoartikuler
d. Kemerahan pada sendi
 e. Bengkak dan nyeri pada MTP-1
f. Arthritis unilateral yang melibatkan MTP-1
g. Arthritis unilateral yang melibatkan sendi tarsal
h. Kecurigaan terhadap adanya tofus
 i. Pembengkakan sendi yang asimetris (radiologis)
j. Kista subkortikal tanpa erosi (radiologis)
k. Kultur mikroorganisme negative pada cairan sendi Yang harus dicatat adalah diagnosis gout tidak bisa digugurkan meskipun kadar asam urat normal.(Hidayat, 2009)

Limfoma

A.PENGERTIAN
Limfoma adalah kanker yang muncul dalam sistem limfatik yang menghubungkan noda limfa atau kelenjar getah bening di seluruh tubuh. Sistem limfatik termasuk bagian penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia.
Sel-sel darah putih limfosit dalam sistem limfatik akan membantu pembentukan antibodi tubuh untuk memerangi infeksi. Tetapi jika sel-sel limfosit B dalam sistem limfatik diserang kanker, sistem kekebalan tubuh penderita akan menurun sehingga rentan mengalami infeksi.
B.JENIS JENIS
Kanker ini dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin. Perbedaan utamanya terletak pada jenis sel limfosit yang diserang kanker dan dapat diketahui melalui pemeriksaan di bawah mikroskop oleh dokter.